TNI AD Bergerak Cepat Bangun Infrastruktur dan Dapur Umum di Sumatra

Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:06:37 WIB
TNI AD Bergerak Cepat Bangun Infrastruktur dan Dapur Umum di Sumatra

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan peran aktif TNI AD dalam penanganan bencana di Sumatra. Kegiatan yang dilakukan meliputi dukungan logistik, layanan kesehatan, hingga percepatan pemulihan jembatan yang rusak akibat bencana.

Menurut Maruli, seluruh aktivitas TNI AD hampir seluruhnya melibatkan prajurit di lapangan. Mereka mendukung mulai dari distribusi bantuan ke pengungsian hingga penyediaan fasilitas dasar bagi korban bencana.

Dukungan Kemanusiaan TNI AD

TNI AD mendirikan pos kesehatan di berbagai lokasi terdampak bencana. Selain itu, puluhan dapur umum juga dibangun untuk memastikan ketersediaan makanan bagi pengungsi.

Maruli menyebutkan, jumlah pos kesehatan dan dapur umum yang dibangun cukup signifikan. Pos kesehatan mencapai lebih dari 40 unit, sedangkan dapur umum lebih dari 50 unit, tersebar di wilayah terdampak.

Selain penyediaan fasilitas dasar, TNI AD juga memberikan dukungan logistik secara menyeluruh. Semua bantuan ini disiapkan untuk mempermudah masyarakat terdampak menghadapi situasi darurat pasca-bencana.

Percepatan Pemulihan Infrastruktur

TNI AD mendapat tugas khusus untuk percepatan pembangunan dan perbaikan jembatan. Jembatan yang rusak akibat bencana menjadi prioritas agar akses transportasi kembali lancar.

Jenderal Maruli menjelaskan, jembatan Bailey telah disiapkan sebagai solusi sementara. Saat ini, terdapat 18 jembatan Bailey dari TNI AD dan 14 unit dari Kementerian Pekerjaan Umum yang siap dipasang.

Hingga saat ini, tujuh jembatan Bailey telah selesai dibangun. Sementara itu, enam unit masih dalam tahap pemasangan, lima unit ada di pelabuhan, dan tiga unit tertahan karena kondisi jalan yang perlu diperbaiki.

Selain Bailey, TNI AD juga merencanakan pembangunan jembatan Armco. Tantangan teknis dan logistik menjadi fokus agar proses survei, pengiriman, dan pemasangan berjalan lancar.

Maruli menekankan, seluruh pencapaian ini tak lepas dari kerja keras prajurit di lapangan. Dedikasi mereka menjadi kunci keberhasilan percepatan pemulihan infrastruktur dan pelayanan kemanusiaan.

Sinergi dengan Kementerian dan BNPB

Ke depan, TNI AD akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan BNPB. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan akses wilayah terdampak bencana dan memastikan bantuan sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

Maruli memperkirakan, jika ketersediaan jembatan Bailey mencukupi, pada Januari 2026 sekitar 50 unit bisa segera dipasang. Langkah ini diambil setelah Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pengadaan tambahan jembatan Bailey untuk percepatan pemulihan.

Terkait pembangunan jembatan Armco, Maruli menargetkan pembangunan hingga ratusan unit. Proses ini tetap memperhitungkan tahapan survei, distribusi, dan kesiapan alat serta material dari pabrik.

Pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama agar transportasi dan akses logistik kembali lancar. Hal ini sekaligus mempermudah distribusi bantuan dan memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat terdampak.

Peningkatan Layanan Kesehatan dan Logistik

Selain fokus pada jembatan, TNI AD juga mengelola pos kesehatan dan dapur umum secara intensif. Fasilitas ini membantu memenuhi kebutuhan dasar korban bencana dan menjaga kondisi kesehatan warga di pengungsian.

Maruli menyebutkan, kehadiran personel di lapangan sangat penting. Mereka tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memastikan setiap bantuan sampai pada penerima dengan tepat waktu.

Koordinasi lintas instansi menjadi kunci keberhasilan. TNI AD bersama PU dan BNPB memastikan seluruh tahap, mulai dari survei, distribusi, hingga pembangunan selesai sesuai target.

Langkah ini diharapkan mempercepat pemulihan wilayah terdampak bencana. Sinergi yang kuat antara militer, pemerintah, dan relawan menjadi fondasi utama percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

TNI AD juga berkomitmen menjaga kecepatan dan kualitas layanan. Setiap pos kesehatan dan dapur umum dirancang agar mampu melayani masyarakat dengan baik hingga situasi benar-benar stabil.

Prajurit TNI AD menegaskan dedikasinya tetap tinggi. Mereka bekerja siang dan malam demi memastikan korban bencana menerima bantuan, serta akses transportasi dan logistik pulih secepat mungkin.

Terkini