JAKARTA - Perubahan lanskap industri otomotif Indonesia semakin terasa kuat seiring meluasnya adopsi kendaraan listrik di berbagai segmen pasar. Pada akhir 2025, konsumen dihadapkan pada pilihan yang sangat beragam dengan hampir 70 model mobil listrik resmi beredar di Tanah Air.
Rentang harga yang tersedia pun sangat lebar, dimulai dari kisaran Rp152 juta untuk model paling terjangkau hingga mencapai Rp7,65 miliar pada kelas ultra premium. Kondisi ini mencerminkan bahwa kendaraan listrik tidak lagi terbatas pada segmen tertentu, melainkan telah menjangkau kebutuhan konsumen dari berbagai latar belakang ekonomi.
Dorongan elektrifikasi terlihat jelas dari banyaknya merek baru yang masuk serta pembaruan produk dari pemain lama. Kehadiran model seperti Changan Lumin, Changan Deepal S07, dan Geely EX2 menjadi sinyal bahwa kompetisi di segmen ini kian intens.
Pergeseran Pasar dan Dominasi Merek Asia
Pertumbuhan pasar mobil listrik nasional saat ini didominasi oleh pabrikan asal China yang agresif menawarkan harga kompetitif dan spesifikasi menarik. Meski demikian, produsen dari Eropa, Korea Selatan, Jepang, hingga Vietnam tetap menunjukkan eksistensinya dengan strategi produk yang berbeda.
Keragaman merek ini memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih kendaraan sesuai preferensi desain, performa, maupun citra merek. Situasi tersebut sekaligus menandakan bahwa pasar Indonesia dianggap strategis dalam peta global kendaraan listrik.
Dari sisi harga, beberapa merek menawarkan opsi pembelian dengan atau tanpa baterai. Skema ini memberikan fleksibilitas tambahan bagi calon pembeli yang ingin menekan biaya awal kepemilikan.
VinFast menjadi salah satu contoh merek yang menerapkan strategi tersebut melalui lini VF Series. Model seperti VF 3, VF 5, hingga VF 7 tersedia dalam berbagai varian harga tergantung pilihan baterai.
Daftar Harga Mobil Listrik Berdasarkan Merek
Untuk memberikan gambaran lebih ringkas, berikut tabel ringkasan sebagian harga mobil listrik terpopuler per Desember 2025. Tabel ini disusun untuk memudahkan pembaca membandingkan kisaran harga antar merek dan model.
| Merek | Model | Kisaran Harga |
|---|---|---|
| VinFast | VF 3 | Rp152 juta – Rp192,28 juta |
| BYD | Atto 1 | Rp195 juta – Rp235 juta |
| Wuling | Air ev | Rp184 juta – Rp252 juta |
| Hyundai | Ioniq 5 | Rp738,3 juta – Rp1,3 miliar |
| BMW | i7 | Rp3,41 miliar – Rp3,57 miliar |
| Mercedes-Benz | Maybach EQS 680 SUV | Rp7,65 miliar |
Data tersebut menunjukkan betapa luasnya spektrum harga kendaraan listrik yang kini tersedia. Dari mobil kompak perkotaan hingga SUV mewah berteknologi tinggi, semuanya hadir dalam format listrik.
Selain merek yang tercantum dalam tabel, masih banyak pilihan lain dari pabrikan seperti KIA, Aion, Chery, Denza, DFSK, hingga Lexus. Masing-masing menawarkan karakter produk yang berbeda untuk menyasar segmen pasar tertentu.
Ragam Penawaran dari Segmen Menengah hingga Premium
Di kelas menengah, nama-nama seperti BYD Dolphin, MG 4, dan Chery E5 menjadi sorotan berkat keseimbangan antara harga dan fitur. Model-model ini menyasar konsumen yang menginginkan kendaraan listrik harian dengan jarak tempuh memadai dan desain modern.
BYD menghadirkan portofolio luas mulai dari Atto 1, Dolphin, hingga Seal dan Sealion 7. Strategi ini memperlihatkan keseriusan merek tersebut dalam menguasai berbagai lapisan pasar.
Sementara itu, Hyundai dan KIA fokus menawarkan teknologi dan kualitas global melalui model seperti Ioniq 5, Ioniq 6, EV6, dan EV9. Pendekatan ini menyasar konsumen yang mengutamakan kenyamanan, performa, serta reputasi merek.
Pada sisi lain, segmen premium diisi oleh merek-merek Eropa yang membawa standar kemewahan tinggi. BMW, Mercedes-Benz, Mini, Volvo, dan Lexus menawarkan kendaraan listrik dengan teknologi mutakhir dan desain eksklusif.
Harga di kelas ini umumnya berada di atas Rp1 miliar dan dapat mencapai lebih dari Rp7 miliar. Model seperti BMW i7, Mercedes-Benz EQS, hingga Maybach EQS 680 SUV menjadi simbol puncak elektrifikasi di pasar otomotif nasional.
Pilihan Lengkap untuk Kebutuhan Komersial dan Harian
Tidak hanya kendaraan penumpang, mobil listrik untuk kebutuhan komersial juga semakin banyak tersedia. DFSK Gelora Electric dan Wuling Mitra menjadi contoh kendaraan listrik yang dirancang untuk operasional bisnis.
Model-model ini ditawarkan dalam berbagai konfigurasi, mulai dari blind van hingga minibus. Kehadirannya membuka peluang efisiensi biaya operasional bagi pelaku usaha di sektor logistik dan transportasi.
Untuk penggunaan harian di perkotaan, mobil mungil seperti Wuling Air ev, Seres E1, dan Changan Lumin menawarkan solusi mobilitas praktis. Dimensi ringkas dan harga terjangkau menjadi daya tarik utama di segmen ini.
Selain itu, beberapa merek baru seperti Jaecoo, Xpeng, dan Geely turut memperkaya pilihan konsumen. Kehadiran mereka menambah warna baru dalam persaingan kendaraan listrik di Indonesia.
Secara keseluruhan, kondisi pasar pada Desember 2025 menunjukkan fase pertumbuhan yang signifikan. Mobil listrik tidak lagi dipandang sebagai produk niche, melainkan telah menjadi bagian penting dari ekosistem otomotif nasional.
Dengan hampir 70 model yang tersedia, konsumen memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan dan anggaran. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring meningkatnya infrastruktur dan kesadaran akan kendaraan ramah lingkungan.