Kelezatan Spaghetti Gamberi Pomodorini, Sentuhan Chef Anton dari Dapur Marriott

Kamis, 06 November 2025 | 09:02:56 WIB
Kelezatan Spaghetti Gamberi Pomodorini, Sentuhan Chef Anton dari Dapur Marriott

JAKARTA - Di balik aroma menggoda dan cita rasa khas hidangan Italia, tersimpan rahasia teknik memasak yang membuat sepiring pasta bisa begitu memikat. Salah satunya ada pada Spaghetti Gamberi Pomodorini, menu andalan dari dapur The Mayflower Marriott Executive Apartments yang dibuat langsung oleh Chef Anton Hermanto.

Chef Anton menghadirkan sentuhan rasa yang seimbang antara nuansa Western dan gaya khas Indonesia. Hidangan ini menjadi salah satu menu utama yang menonjolkan harmoni rasa sederhana namun elegan.

Dalam satu piringnya, terdapat spaghetti lembut yang berpadu dengan saus tomat segar dan udang juicy yang dimasak sempurna. Ditambah taburan parmesan cheese dan garlic bread di sisi piring, hidangan ini terasa lengkap dan memanjakan lidah.

“Biar Italian vibes-nya terasa lah gitu. Jadi spaghetti pakai tomato cherry, tomato sauce, lalu pakai udang,” ungkap Chef Anton saat ditemui di The Mayflower - Marriott Executive Apartments pada Senin, 3 November 2025.

Dengan harga Rp150.000 per porsi, sajian ini tak hanya menawarkan kelezatan, tapi juga pengalaman makan bergaya Italia yang autentik. Sepiring pasta ini disajikan bersama garlic bread dan keju parmesan melimpah yang memperkaya tekstur serta aroma.

Teknik Memasak yang Menjaga Keseimbangan Rasa

Chef Anton menjelaskan bahwa proses pembuatan Spaghetti Gamberi Pomodorini sebenarnya sederhana, tapi memerlukan ketelitian di setiap tahap. Ia menekankan bahwa keseimbangan rasa antara tomat dan udang harus dijaga agar hasilnya tidak terlalu asam atau terlalu gurih.

“Cara bikinnya biasa sih, seperti pasta Italia Selatan pada umumnya. Dia berbahan dasar garlic, tomato. Ada juga yang pakai basil, cuma saya pakai rosemary,” katanya sambil tersenyum.

Langkah awal dimulai dengan menumis bawang putih hingga harum, lalu menambahkan tomat cherry sampai sedikit mengeluarkan jus segarnya. Setelah itu, udang dimasukkan untuk memberi aroma laut yang khas dan memperkuat karakter rasa pada saus.

Kemudian, bumbu seperti garam, lada, dan keju parmesan ditambahkan agar rasa menjadi lebih seimbang. Proses sederhana ini menghasilkan perpaduan rasa yang kuat namun tetap lembut di lidah.

Bagi Chef Anton, setiap langkah memasak harus dilakukan dengan kesabaran agar cita rasa Italia tetap terasa tanpa kehilangan ciri khas lokalnya. “Kita jaga supaya tidak terlalu creamy atau terlalu berat. Harus pas,” ujarnya menambahkan.

Takaran Ideal Jadi Kunci Konsistensi Rasa

Selain teknik memasak, Chef Anton juga menekankan pentingnya menjaga takaran bahan agar rasa setiap porsi tetap konsisten. Ia menyebut bahwa keakuratan dalam mengukur bahan merupakan rahasia utama dapur profesional.

“Kalau untuk satu porsi, saya biasanya pakai 20 gram garlic, tomato cherry 100–150 gram, prawn sekitar 6 pieces, pasta 180 gram, rosemary 5 gram, parsley 5 gram,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa setiap bahan memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan rasa. Jika takarannya berubah, cita rasa hidangan juga bisa bergeser jauh dari versi aslinya.

“Harus sama. Kita katakan udangnya ada yang tiga, yang itu dua, jangan. Nanti tangan sirik-sirikan,” ujarnya sambil berkelakar ringan.

Menurut Chef Anton, standar rasa inilah yang membuat setiap piring Spaghetti Gamberi Pomodorini terasa sama nikmatnya, baik disajikan untuk satu orang maupun dalam jumlah besar. Konsistensi rasa ini menjadi ciri khas dapur profesional di hotel bintang lima.

Kesalahan Umum Saat Memasak Pasta dan Tips dari Chef Anton

Banyak orang Indonesia sering keliru saat memasak pasta karena tidak memahami konsep al dente yang menjadi dasar masakan Italia. Kesalahan paling umum adalah memasak pasta terlalu lama hingga menjadi lembek.

“Pasta identiknya kalau yang masak orang kita itu asin gitu ya? Bukan, overcooked dari spaghetti-nya,” jelas Anton. Ia menegaskan bahwa tekstur pasta seharusnya masih memiliki sedikit gigitan di tengahnya, bukan lembek sepenuhnya.

Menurutnya, pasta yang benar dimasak selama enam hingga delapan menit dalam air mendidih. Proses ini membuat bagian luar matang sempurna, sementara bagian dalam tetap kenyal sehingga memberikan sensasi “bite” yang khas.

“Lebih al dente itu half-cooked, setengah matang. Kalau di Italia, tendensinya memang seperti itu,” ujarnya. Teknik ini, menurutnya, adalah hal yang membedakan pasta Italia asli dengan versi yang sering dibuat di rumah.

Chef Anton menambahkan bahwa banyak orang masih ragu mencoba rasa al dente karena terbiasa dengan pasta yang lembut sepenuhnya. Padahal, sensasi gigitan al dente justru membuat pasta terasa lebih nikmat dan autentik.

“Kalau kita coba makan yang al dente, yang tradisional Italian, kita bakalan nemuin taste yang lain,” katanya menutup pembicaraan.

Filosofi di Balik Kesederhanaan Spaghetti Gamberi Pomodorini

Spaghetti Gamberi Pomodorini bukan hanya sekadar hidangan pasta dengan udang dan tomat. Bagi Chef Anton, menu ini adalah bentuk pertemuan antara kesederhanaan dan ketelitian yang menghasilkan cita rasa elegan.

Setiap unsur dalam hidangan ini, mulai dari bawang putih hingga rosemary, punya fungsi untuk menjaga keseimbangan rasa. Tidak ada bahan yang digunakan berlebihan, karena filosofi kuliner Italia menekankan keseimbangan, bukan kemewahan.

Rasa gurih parmesan berpadu lembut dengan asam segar dari tomat cherry. Udang memberikan karakter laut yang kuat, sementara rosemary menghadirkan aroma khas yang menenangkan.

Chef Anton menyebut bahwa tantangan utama dalam memasak bukanlah banyaknya bahan, tapi kemampuan memahami karakter setiap bahan. “Kita harus tahu kapan tomat matang pas, kapan udang dimasukkan, semuanya ada waktunya,” tuturnya.

Dengan filosofi itu, setiap piring Spaghetti Gamberi Pomodorini menjadi bentuk seni yang menggabungkan disiplin, kepekaan rasa, dan pengalaman bertahun-tahun di dapur profesional. Tak heran, hidangan ini menjadi favorit banyak tamu di The Mayflower – Marriott Executive Apartments.

Menghadirkan Cita Rasa Italia di Tengah Jakarta

Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, Chef Anton sukses menghadirkan pengalaman kuliner yang membawa nuansa Italia ke meja makan. Dengan bahan-bahan segar, teknik sederhana, dan perhatian pada detail, ia membuktikan bahwa rasa autentik tidak harus rumit.

Spaghetti Gamberi Pomodorini menjadi simbol bagaimana hidangan klasik bisa tetap relevan di tengah tren kuliner modern. Sentuhan lokal yang halus justru membuatnya terasa lebih dekat dengan lidah orang Indonesia.

Setiap suapan menghadirkan keseimbangan antara kelembutan spaghetti, rasa segar tomat, dan aroma seafood dari udang. Semuanya berpadu menciptakan kelezatan yang menenangkan sekaligus memikat.

Terkini